
"Mengenal Skena: Dinamika Budaya Anak Muda yang Terus Berkembang di Tahun 2025
- Key Chika
- Jul 30
- 2 min read
"Mengenal Skena: Dinamika Budaya Anak Muda yang Terus Berkembang di Tahun 2025
Apa Itu Skena?
Kata ""skena"" berasal dari bahasa Inggris ""scene"", yang berarti lingkungan atau komunitas dalam suatu bidang tertentu—umumnya digunakan untuk menggambarkan dunia musik independen, fashion jalanan, seni visual, hingga komunitas kreatif. Di Indonesia, kata ini telah berevolusi menjadi istilah khas anak muda untuk menyebut gaya hidup dan komunitas tertentu yang dianggap edgy, kreatif, dan “nggak mainstream”.
1. Evolusi Skena di Era Digital
Tahun 2025 menunjukkan bahwa skena bukan hanya soal gaya, tapi identitas. Dengan kekuatan media sosial, skena kini tumbuh lintas kota dan negara. Komunitas punk, indie pop, hip-hop underground, bahkan skena literasi dan kopi artisan bertebaran di Instagram, Discord, dan TikTok, menciptakan ruang baru untuk bereskpresi tanpa batas geografis.
2.Fashion & Estetika Skena 2025
Gaya berpakaian skena tahun ini makin beragam:
- Grunge revival: flanel oversize, celana robek, beanie
- Retro futurism: nuansa tahun 2000-an, paduan metalik dan warna neon
- Clean-core x punk: gaya kontras yang menunjukkan “anti-establishment tapi rapi”
Yang menarik, thrifting dan sustainability menjadi bagian dari identitas skena. Barang bekas jadi simbol perlawanan terhadap fast fashion.
3. Skena sebagai Ruang Aman & Perlawanan
Di tengah tekanan sosial dan ekonomi, skena jadi ruang aman untuk banyak anak muda: LGBTQ+, seniman jalanan, pemuda pinggiran, hingga mahasiswa resah. Mereka menggunakan ruang kolektif dan gig sebagai ajang berekspresi bebas, tanpa penghakiman.
Kritik sosial, keresahan, dan keresakan juga sering tersampaikan lewat zine, mural, musik, bahkan fashion yang mereka ciptakan. Skena bukan cuma gaya—tapi gerakan.
4. Tantangan dan Komersialisasi
Namun, skena tak luput dari tantangan. Komersialisasi dan ""branding"" membuat beberapa elemen skena kehilangan ruhnya. Apa yang dulu organik, kini dijual sebagai tren. Banyak komunitas mulai bertanya: apakah kita masih jujur atau hanya ikut gaya?
Meski begitu, banyak skena tetap bertahan dengan idealismenya, membuat ruang yang lebih inklusif, kritis, dan mandiri.
Kesimpulan
Skena di tahun 2025 bukan sekadar tren sesaat, melainkan ruang gerak budaya alternatif yang terus hidup dan bertransformasi. Di dalamnya ada semangat berkarya, bersuara, dan membentuk identitas bersama. Jika kamu merasa berbeda, resah, dan ingin ruang berekspresi—mungkin kamu sedang menuju “skena”mu sendiri."




Comments